Ketika kita merasa lelah secara emosional dengan kehidupan atau rutinitas kita, yang kita butuhkan hanyalah pelarian yang berarti. Liburan kedengarannya menyenangkan, yah, ET Mates. Tapi sangat berisiko melakukan perjalanan dari kota ke kota di musim pandemi ini. Ngomong-ngomong, jika kamu perhatikan, selama pandemi bumi sedang melakukan proses penyembuhan. Kamu bisa melihat langit lebih cerah dan udara lebih bersih akibat absennya rutinitas kapitalis.

Jadi, selalu ada kesempatan dalam kesempitan di setiap situasi, yah, ET Mates. Kabar baiknya adalah, kamu juga bisa memulai “penyembuhan” kamu sendiri. Ini bisa berupa mencari motivasi baru, rencana untuk menata ulang hidupmu, atau sekadar, menemukan tujuan hidup baru. Jika kamu bertanya-tanya harus mulai dari mana, kamu selalu bisa memulai dengan membaca beberapa buku yang bisa mengubah pandangan hidup.

Membaca merupakan aktivitas yang sangat baik untuk melatih otak agar menghasilkan emosi yang lebih positif. Manfaat lain dari membaca adalah memberimu alat linguistik untuk membuat kamu berkomunikasi dengan lebih baik. Lihat tiga buku berikut yang dapat memberi kamu pemahaman baru:

 

The Alchemist 

Source: pinterest

 

The Alchemist adalah novel yang sangat menarik yang ditulis oleh penulis Brasil, Paulo Coelho. Publikasi pertama The Alchemist dilakukan pada tahun 1988. Sebelumnya, buku ini hanya ditulis dalam bahasa Portugis. Namun karena tingginya permintaan, The Alchemist kini telah diterjemahkan ke lebih dari 70 bahasa di dunia dan menjadi International Best Seller.

The Alchemist adalah alegori, artinya cerita yang diilustrasikan dengan simbol-simbol untuk merepresentasikan apa yang terjadi dalam hidup. Buku ini menceritakan kisah perjalanan seorang anak laki-laki dalam menemukan personal legend. Dalam perjalanannya, dia mempelajari nilai cinta, harta, dan jati dirinya. Buku ini akan membuat kamu terpesona dalam evaluasi hidup, ET Mates.

Jika kamu sedang menghadapi krisis seperempat kehidupan, kamu mungkin ingin membaca buku ini. Selain itu, jika kamu mencari wawasan baru tentang hidup kamu, kamu bisa merenungkan kisah buku ini. Mengingat buku ini sangat cocok untuk para pemikir.

 

Turtles All The Way Down 

Source: Pinterest

 

Turtles All The Way Down adalah novel keenam John Green. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2017 dan langsung menjadi buku terlaris di New York. Judulnya terinspirasi oleh sebuah ekspresi kemunduran tak terbatas.

Ceritanya dimulai dengan seorang miliarder yang melarikan diri dari keluarganya dan diburu oleh pihak berwenang. Siapapun yang menemukannya akan diberi uang tunai jutaan dolar AS. Hal ini membawa Aza dan Daisy ke dalam petualangan dan reuni yang nggak terduga. Namun, Aza harus melalui semua itu sambil menanggung pikiran-pikiran yang mengganggu yang dia harap nggak pernah dia miliki.

Oleh karena itu, judulnya mewakili tentang overthinking yang tak kunjung berhenti seperti spiral. Aza berusaha semaksimal mungkin untuk menjalani hidupnya walau harus sambil menanggung pikiran yang tidak diinginkan. Dengan mendengarkan pikirannya dan menyaksikan tindakannya di dalam buku, kita bisa mempelajari moral yang berharga tentang kesadaran kesehatan mental. 

Buku ini mungkin memberi kamu pencerahan bahwa keadaan sekarang tidak akan berlangsung selamanya. Betapapun rumitnya kamu terlalu overthink banyak hal, perlu diingat bahwa ini hanya sementara, ya, ET Mates.

 

Enola Holmes: The Case of The Missing Marquess

Source: Instagram

 

Ditulis oleh Nancy Springer, kisah Enola Holmes akan memberimu adrenaline dan ketegangan yang mengasyikkan saat kamu membacanya. Enola adalah anak bungsu dari Holmes bersaudara yang terdiri dari Sherlock Holmes yang terkenal dan Mycroft Holmes yang cerdik.

Ceritanya tentang hilangnya ibu Enola. Namun, di tengah perjalanannya, ia berubah pikiran untuk menyelamatkan marquess yang hilang terlebih dahulu. Enola harus melalui petualangan epik ini untuk pertama kalinya, dan tanpa bimbingan dari orang dewasa yang dia kenal di dalam buku.

Sebagai seorang remaja, dia merasa sulit untuk tetap berani. Ada kalanya dia merasa takut ketika nggak ada waktu untuk merasa takut. Dalam buku ini, Enola belajar untuk hidup sepenuhnya sebagai wanita dan menantang ekspektasi masyarakat tentang pandangan dirinya.

Meskipun nilai moral adalah tentang emansipasi wanita, buku ini sangat berharga untuk dibaca nggak peduli apa jenis kelamin kamu. Plot twistnya luar biasa dan kasusnya membuat kamu melatih logikamu.

Apa yang ingin kamu baca dulu, ET Mates? Jika kamu ingin menerima lebih banyak rekomendasi buku, kamu selalu bisa mengunjungi blog kami. Di sana, kami memberikan informasi belajar kursus bahasa Inggris hanya untuk kamu, ET Mates. Selain itu, kamu juga bisa mengikuti @englishtoday untuk membiasakan lebih banyak updates dari English Today.

Comments

comments